REVIEWLAND.COM®

Merakit PC Gaming cuma Rp.5jutaan ala Playstation 5 dengan GTX 1660 Super yg kinerjanya diatas VGA legendaris GTX 1070

pc-gtx1660s

Bulan Oktober 2022 ini merupakan saat yang tepat bagi para Gamer untuk merakit PC Gaming ataupun membeli VGA card, karena harga VGA card kini telah turun normal kembali & terjangkau, setelah harganya sempat meroket 2X hingga 3X sejak awal tahun 2021, yg membuat VGA card menjadi tidak terjangkau oleh para PC Gamer selama hampir 2 tahun.

GTX 1660 Super paling ideal buat merakit PC Gaming harga Rp.5 juta-an dengan kinerja mendekati PlayStation 5

Salah satu keunggulan kinerja gaming PlayStation5 adalah average framerate semua gamenya pasti bisa 60fps pada resolusi 1080p. Sedangkan kinerja gaming PS4 cuma 1080p @30fps. Karena itulah bahkan banyak game Playstation4 yg resolusinya cuma 900p agar frameratenya tetap bisa 30fps (akibat keterbatasan GPU yg digunakan PS4).

Mayoritas PC Gamer segmen mainstream biasanya menghendaki PC Gaming yg kinerja grafisnya juga mampu menyuguhkan 1080p@60fps seperti PlayStation 5 seharga Rp.10 juta , namun dengan budget setara harga PlayStation 4 atau laptop kelas mainstream, yaitu cuma kisaran Rp.5 jutaan saja.

Jadi dengan budget Rp.5 jutaan, PC Gamer tetap menginginkan kinerja gaming ala PS5 yg mampu meladeni game-game terbaru pada settingan 1080p High/Ultra @ 60fps, yg berarti kinerja & kualitas grafisnya jauh diatas PS4, dan mendekati PS5 (bukan menyamai persis PS5).
Harga PS5 sendiri masih di kisaran Rp.10juta, yg membuat banyak gamer tak rela merogoh kocek untuk membelinya.

Selain itu PC Gamer umumnya juga ingin agar PC Gaming mereka juga bisa untuk dipakai untuk menggarap pekerjaan content creation/video editing/render/encoding/design grafis. Karena itu adalah kegiatan umum yg dilakukan generasi muda content creator di era medsos sekarang ini (dan mustahil bisa dilakukan dengan Playstation). Karena itulah mereka menghendaki VGA card yg dijamin kompatibel dengan beragam aplikasi video editing yg populer seperti Adobe Premiere dll.

Hanya GTX 1660 Super yang memenuhi kriteria itu

Dari sekian banyak tipe VGA card yg beredar di pasaran, hanya GTX 1660 Super yg memenuhi kriteria diatas. ini alasannya:

  1. Kinerja GTX 1660 Super sudah cukup nyaman & lancar (60 fps) untuk bermain game-game terbaru  di resolusi 1080p pada setingan High/Ultra, dan kinerjanya di game-game baru (Dx12) bahkan masih diatas GTX 1070 yg tergolong VGA card kelas atas di era 2018-2019.
    Oleh karena itu gamer yg sebelumnya pernah menggunakan VGA card lawas kelas mainstream seperti RX 470/570/580 & GTX 1060, sudah pasti akan terpuaskan hingga terkaget-kaget ketika merasakan kinerja GTX 1660 Super yg kinerjanya bahkan diatas GTX 1070 pada game-game baru.
  2. Harga GTX 1660 Super tidak mahal dan masih lebih murah dibanding harga sebuah PlayStation 4 yg berada di kisaran Rp.4 juta. GTX 1660 Super harga barunya cuma berkisar Rp3,5juta-Rp.3,7juta, dan harga bekasnya bahkan cuma berkisar Rp.2,7 juta (tergantung merk & kondisi).
    Dengan mengkombinasikan GTX 1660 Super dengan Prosesor seharga Rp.1juta (Ryzen 3 gen 1-3/ Core i3 gen 9-10), motherboard AMD A320/Intel H310/H410, dan RAM 8GB, maka sudah jadilah sebuah PC Gaming dengan budget Rp.5juta-an yg kinerjanya tidak akan mengecewakan dan tidak akan menjebol dompet anda.
  3. Konsumsi daya GTX 1660 Super jauh lebih rendah (dan juga lebih adem) ketimbang GTX 1070 ataupun RX 580. GTX 1660 Super hanya mengkonsumsi daya max sekitar 120watt saja (hanya butuh 8-pin power VGA), sedangkan GTX 1070 & RX 580 melahap daya sekitar 180watt hingga 200watt (biasanya 8+6 pin power VGA).
    Ini artinya GTX 1660 Super tidak membutuhkan PSU yg terlalu mahal, karena total konsumsi daya full load PC yg menggunakan GTX 1660 Super paling-paling max hanya berkisar 200watt saja. Ini artinya PSU 400watt merk ternama atau PSU 500 watt kelas ekonomis yg seharga Rp.375 ribu sudah bisa meladeninya. Biasanya PSU kelas ekonomis semacam ini hanya dibekali 1x 8-pin power VGA saja, yg tentunya sudah bisa digunakan untuk GTX 1660 Super yg memang cuma mengandalkan 8-pin power VGA saja (bukan 8+6 pin)
  4. Mayoritas gamer menggunakan monitor 22″-24″ yg resolusinya adalah 1080p, bukan 4K. Jadi lupakan VGA card mahal bila monitor anda juga masih 1080p, karena VGA card mahal kelas atas baru terasa bermanfaat jika anda menggunakan monitor 4K yg umumnya adalah monitor ukuran 27″ ke atas.
    Jadi GTX 1660 Super sudah akan cukup memuaskan bagi pengguna monitor 1080p (22″-24″).
    Bahkan bila monitor anda ternyata masih 19″ (yg artinya cuma 720p), GTX 1660 Super malah terlalu overkill, karena untuk monitor 19″ (720p), VGA card seperti GTX 1060 & RX 580 sudah sangat memuaskan. Bahkan VGA legendaris sejuta umat seperti “Lord GTX 750Ti” cukup lumayan memuaskan di 720p (monitor 19″).

    Karena kunci kinerja VGA card sangat ditentukan dari resolusi monitor yg kita pakai. Makin tinggi resolusi monitor, maka makin mahal VGA card yg harus dibeli agar bisa lancar jaya. Monitor resolusi 4K (biasanya 27″-32″) membutuhkan VGA card kisaran harga Rp.10 juta untuk dapat bermain lancar jaya, jadi jangan pernah upgrade ke monitor 4K sebelum anda memiliki dana untuk membeli VGA card di kisaran harga Rp.10 juta.
  5. Karena GTX 1660 Super adalah VGA card buatan Nvidia, maka kompatibilitasnya akan  selalu lebih bagus ketimbang VGA Card AMD Radeon, terutama pada aplikasi Video Editing / Grafis. Adobe Premiere adalah salah satu contoh aplikasi video editing terpopuler yg dari sononya dirancang untuk kompatibel dengan Nvidia saja. Oleh karena itu, Gamer yg juga merangkap video editor/content creator/grafis designer sudah pasti akan mengharamkan adanya VGA card Radeon di dalam PC mereka.
  6. VRAM 6GB pada GTX 1660 Super sudah mencukupi untuk Gaming di 1080p High/Ultra. Karena bahkan di banyak game terbaru sekalipun konsumsi VRAMnya cuma sampai 4GB saja

 

Merakit PC Gaming Rp.5 jutaan dengan berpatokan pada kinerja PS4 & PS5

Perbedaan mendasar antara kinerja PlayStation 4 & PlayStation 5 adalah framerate rata-rata (average fps) yg mampu dicapai oleh perangkat console gaming tersebut pada resolusi 1080p.

Kinerja PS4 Pro sekalipun pada dasarnya adalah 1080p @30fps, karena menggunakan GPU tua Radeon HD7850 (setara GTX 750Ti). Sedangkan GTX 1660 Super kinerjanya 1080p @60fps, lebih mendekati pada kinerja PS5 yg memberikan jaminan 1080p @60fps

PS4 memberikan jaminan kinerja gaming 1080p @ 30 fps, sedangkan PS5 memberikan jaminan kinerja gaming 1080p @ 60 fps.

Perbedaan kinerja ini disebabkan karena chip GPU yg digunakan pada perangkat console gaming tersebut.
PS4 yg harganya kisaran Rp.5 juta itu menggunakan chip GPU AMD Radeon HD 7850 yg kinerjanya setara Nvidia Geforce GTX 750 Ti / GTX 1050
PS5 yg harganya kisaran Rp 10 juta itu menggunakan chip GPU AMD Radeon RX 5700XT yg kinerjanya setara Nvidia Geforce RTX 2070 / RTX 3060

Karena itulah banyak game PS4 yg resolusinya bahkan cuma 900p untuk menyiasati GPU yg lemah pada console gaming itu. Itu biasanya dilakukan bila game PS4 itu tidak mampu mencapai rata-rata 30fps pada resolusi 1080p.

Sementara itu, dengan bermodalkan VGA card GTX 1660 Super, PC Gamer mampu mendapat kinerja gaming 1080p @ 60fps ala PS5, namun dengan harga total PC Gaming yg cuma Rp.5 jutaan saja, alias cuma setengah dari harga PS5 yg umumnya dibandrol di kisaran Rp.10juta.

PS5 memang juga dirancang untuk Gaming 4K. Tapi harap diingat bahwa PS5 tidak menjamin kinerja gaming 4K @ 60fps (tapi cuma 4K @ 30fps). Karena itulah ada “mode performance” di PS5, yaitu mode resolusi 1080p agar game bisa mendapatkan framerate 60fps keatas.
Gaming resolusi 4K tidak jadi pembahasan disini, karena mayoritas PC Gamer masih menggunakan monitor 1080p, dan orang yg mencari PC Gaming budget Rp.5 juta mustahil menggunakan monitor 4K yg notabene harganya bisa lebih mahal daripada  harga PC Gaming kelas mainstream itu sendiri.

Untuk merakit PC Gaming GTX 1660 Super yg masuk budget harga kisaran Rp.5 juta-an, maka agar tidak over-budget, wajib hukummnya menggunakan Prosesor 4-core yg harganya cuma kisaran Rp.1 juta saja (Intel Core i3 9100F/10100F atau AMD Ryzen 3 3200G/3100) dan motherboard “sejuta umat” (kelas ekonomis) yg harganya cuma kisaran Rp.750-800 ribu (Intel H310/H410/AMD A320), dan memory DDR4 8GB kisaran Rp.350 ribu yg juga sudah cukup mumpuni untuk game-game terbaru.
Bila ada budget extra Rp.500ribu-Rp.1 juta anda bisa mengupgrade prosesor ke kelas 6 core (Intel Core i5 9400F/10400F atau AMD Ryzen 5 2600/3600), tapi jangan terlalu berharap peningkatan kinerja game bakal bertambah secara ekstrim, karena bagaimanapun juga kinerja game tetap lebih tergantung pada VGA card, dan di banyak game berat (terutama di settingan Ultra) bottle necknya akan tetap di VGA card ketimbang prosesor.

Untuk PSU cukup menggunakan yg kapasitas 400 Watt 80+, asalkan yg merk global terkenal seperti Aerocool atau Enlight (cuma kisaran Rp.375 ribu) karena GTX 1660 Super bukanlah VGA card yg rakus energi seperti VGA card lawas GTX 1070 ataupun Radeon RX580. Jadi banyak yg bisa dipangkas budgetnya ketika menggunakan GTX 1660 Super. Casing termurah di pasaran ada yg berkisar cuma Rp.200 ribuan. Anda tidak perlu berpikir keras soal casing dengan ukuran & design airflow terbaik, karena GTX 1660 Super juga bukan VGA card yg panas atau berukuran raksasa.

Bila GTX 1660 Super yg dibeli adalah yg kondisi bekas (tapi sebaiknya belilah bekas yg masih ada garansi resmi) maka budget bahkan bisa dipangkas lagi sebesar Rp.1juta, karena selisih harga baru & bekas GTX 1660 Super adalah berkisar Rp.1 juta.

 

Merk GTX 1660 Super yg populer di kalangan Gamer

Gigabyte GTX 1660 Super OC edition 6GB GDDR6

(Harga baru = Rp. 3,7 juta / Harga bekas = Rp. 2,7 juta)

Merk Gigabyte sudah tidak perlu diragukan lagi popularitas & nama besarnya, terutama soal garansi 3 tahun dari distributor resmi yg ternama yaitu NJT/AGS.
Dari tampilan fisik, ukurannya terlihat cukup kompak dengan panjang yg cuma 22,5cm saja. Itu artinya bisa muat di casing kecil, dan ideal buat pengguna PC Mini ITX.
Design bagian ujung yg menutup/meruncing & bergaya industrial membuat VGA card ini terlihat keren ketika dipasang di dalam PC

Bagian belakangnya dilengkapi backplate yg merupakan kosmetik sangat vital, agar VGA card anda tidak ditertawakan komunitas gamer. Karena VGA card yg tidak ada backplate nya akan terlihat seperti vga murahan kelas cacing dan bakal menjadi bahan cacian & hujatan.

Fannya sangat silent bahkan pada kecepatan maximum 100% pun nyaris tak terdengar. Chip GPU GTX 1660 Super sangat hemat daya & cenderung adem sehingga penggunaan fan silent semacam ini aman-aman saja.

Karena menyandang status “OC edition” maka tentu saja GTX 1660 Super besutan Gigabyte ini memiliki boost clock yg lebih tinggi yaitu 1830MHz, jauh ketimbang boost clock GTX 1660 Super kasta jelata yg cuma 1785MHz.
OC boost clock Gigabyte 1660 Super ini bahkan lebih tinggi ketimbang OC boost clock MSI GTX 1660 Super yg cuma 1815MHz.

Tampilan Gigabyte GTX 1660 Super ketika terpasang di PC Gaming

 

 

MSI GTX 1660 Super Ventus XS OC 6GB GDDR6

(Harga baru Rp. 3,5 juta / Harga bekas Rp. 2,7 juta)

Merk MSI sudah tidak perlu diragukan lagi popularitas & nama besarnya, serta distributonya pun cukup ternama yaitu AAA. Namun sayangnya garansinya cuma  2 tahun saja, bukan 3 tahun.

Ventus XS menjadi idola di kalangan pengguna Mini ITX karena panjangnya cuma 20,4cm saja. Bahkan lebih pendek daripada Gigabyte (22,5cm).
Meski demikian Fan yg digunakan MSI lebih powerful, sekaligus lebih bising pula (yg tentunya juga lebih adem). Pada kecepatan fan 100% suaranya sangat mengganggu, berbeda dengan Gigabyte yg suara fan-nya nyaris tak terdengar, namun suhunya tentu juga sedikit lebih panas dibanding MSI yg fan nya lebih bising & bertenaga.

Bagian belakangnya dilengkapi backplate yg merupakan kosmetik sangat vital, agar VGA card anda tidak ditertawakan komunitas gamer. Karena VGA card yg tidak ada backplate nya akan terlihat seperti vga murahan kelas cacing dan akan menjadi bahan cacian & hujatan.

Karena menyandang status “OC edition” maka tentu saja GTX 1660 Super besutan MSI ini memiliki boost clock yg lebih tinggi yaitu 1815MHz, jauh lebih tinggi ketimbang boost clock GTX 1660 Super kasta jelata yg cuma 1785MHz.
Namun OC boost clock MSI 1660 Super ini masih kalah tinggi ketimbang OC boost clock Gigabyte GTX 1660 Super yg berada di angka 1830MHz.

 

 

Colorful iGame GTX 1660 Super (RGB) OC edition 6GB GDDR6

(Harga baru = Rp. 4 juta / Harga bekas = Rp. 3 juta)

Merk Colorful memang tidak setenar Gigabyte & MSI, karena Colorful adalah merk asal China, bukan merk Taiwan seperti merk-merk ternama pada umumnya.
Namun Colorful mampu memberikan garansi 3 tahun dari ditributor resmi yg cukup ternama yaitu WPG. Jadi tidak ada perlu yg dikhawatirkan dengan merk Colorful.

Tapi perlu diingat bahwa VGA card Colorful yg ada embel-embel label “iGame” kualitas & fiturnya jauh lebih bagus dibanding VGA card Colorful yg tidak menyandang label “iGame”. Karena VGA card Colorful iGame memang dirancang tersendiri oleh tim design iGame yg berbeda dengan Colorful. Harga Colorful iGame tentu saja juga jauh lebih mahal ketimbang VGA card Colorful biasa, bahkan lebih mahal ketimbang merk MSI & Gigabyte yg tipe biasa (dual fan) tentunya.

Selain itu, bagi yg menghendaki GTX 1660 Super dengan Triple Fan dan lampu RGB, Colorful iGame adalah satu-satunya pilihan yg tersedia, karena merk lain umumnya dual fan dan tidak dibekali RGB.
Tapi perlu diingat bahwa yg banyak beredar justru GTX 1660 Super Colorful yg bukan iGame, yaitu tipe dual-fan dengan kualitas & tampilan yg dibawah nama besar seperti Gigabyte & MSI. Perlu diingat bahwa hanya VGA card Colorful dengan label iGame saja (triple fan) yg kualitasnya mampu mengimbangi merk-merk nama besar.

Colorful GTX 1660 Super versi dual fan (bukan iGame) yg banyak beredar itu tidak ada spesialnya, dan cenderung kurang bagus kualitasnya. Jadi lebih baik memilih merk Gigabyte atau MSI yg juga dual-fan ketimbang Colorful dual-fan.
Lain ceritanya dengan Colorful triple-fan (iGame) jauh lebih bagus kualitasnya & bertabur keistimewaan yg tidak dimiliki merk lain, yaitu RGB.

Jadi kaum pemuja RGB & PC blink-blink sudah pasti akan menjatuhkan pilihannya pada VGA card triple-fan besutan Colorful ini.
Tapi harap diingat juga bahwa casing yg digunakan harus cukup panjang untuk bisa memuat VGA card sepanjang 31cm ini.

Logo iGame pada VGA card ini dapat menyala (RGB led) yg dapat diatur warna & modenya menggunakan sofware iGame. Dari sini saja sudah terlihat bahwa yg dibanggakan adalah nama “iGame” nya bukan nama Colorful nya. Bahkan VGA card ini terkesan malu-malu untuk menuliskan merk Colorful di tubuhnya. Pada bagian backplate pun yg tertulis adalah iGame, bukan Colorful.

Tombol Turbo juga menjadi keunggulan fitur VGA Card Colorful yg menyandang label “iGame”. Tombol yg terletak di bagian belakang dekat port display output ini berfungsi untuk merubah boost clock dari mode Normal (1785MHz) ke mode Turbo (1830MHz).

Untuk VGA card yg mengutamakan penampilan, sudah pasti ada backplate nya. Bahkan ada motif keren di bagian Backplate yg membuat VGA card ini terkesan mahal, mewah, dan tidak akan mempermalukan pemiliknya.
Pada intinya, bagi yg menghendaki GTX 1660 Super dengan tampilan paling mewah, keren, dan ada RGB, maka Colorful iGame ini adalah satu-satunya pilihan yg masih ada di pasaran. Namun populasinya cukup langka karena kebanyakan adalah Colorful versi dual-fan yg kualitasnya kurang baik.

Tampilan Colorful iGame GTX 1660 Super ketika terpasang di PC Gaming

 .

Mengapa GTX 1070 sudah tak layak dibeli di tahun 2022 ini?

GTX 1070 memang dulu merupakan VGA card kelas atas yg cukup populer dan pernah jadi idola & impian para Gamer di era 2017-2019.
Pada tahun 2019, GTX 1070 pernah juga dibahas di artikel Reviewland berikut ini : Review GTX 1070

GTX 1070, sang “Macan Tua” yg kini mulai dilupakan karena boros listrik dan kinerjanya bahkan seringkali kalah dengan daun muda seperti GTX 1660 Super


Namun semenjak kehadiran GTX 1660 Super di tahun 2020, pamor sang “Macan Tua” GTX 1070 ini mulai luntur. Karena dengan konsumsi listrik yg nyaris 2X lipat lebih boros ketimbang GTX 1660 Super, kinerja GTX 1070 seringkali bahkan kalah oleh GTX 1660 Super terutama pada game-game baru yg mendukung DirectX 12.

Selain itu, di aplikasi non-game seperti content creation/video editing/rendering/encoding, GTX 1070 bahkan kalah jauh kinerjanya dibanding GTX 1660 Super karena dengan statusnya sebagai Macan Tua, VGA card ini belum mengusung fitur-fitur optimalisasi baru yg justru ada pada VGA card generasi baru seperti GTX 1660 Super.

GTX 1070 juga sudah tidak diproduksi lagi. VGA card lawas ini telah di-diskontinyu pada tahun 2018, yang artinya GTX 1070 yg ada di pasaran tahun 2022 ini sudah pasti kondisi bekas semua dan garansinya pasti sudah habis. Karena umumnya garansi VGA card paling lama adalah 3 tahun, dengan asumsi pembelian terakhir adalah tahun 2018, maka di tahun 2021 semua VGA card GTX 1070 yg bergaransi 3 tahun sudah habis garansinya. Kebanyakan VGA card malah garansinya cuma 2 tahun, yg artinya bahkan tahun 2020 sudah banyak GTX 1070 yg habis garansinya.

Oleh karena itu performa ala GTX 1070 saat ini hanya bisa didapatkan pada GTX 1660 Super yg masih banyak barunya dan bekasnya pun rata-rata masih bergaransi, karena GTX 1660 Super kebanyakan diproduksi di tahun 2020-2022.

Untuk tahun 2022 ini, terlalu beresiko untuk membeli GTX 1070 yg kondisinya pasti bekas dan sudah lelah & terancam sakit-sakitan. Karena harga pasaran GTX 1070 bekas dan GTX 1660 Super bekas juga tidak jauh berbeda. Namun GTX 1660 Super walaupun bekas rata-rata masih berlaku garansinya.

Yang jelas, dengan membeli GTX 1070 di tahun 2022 ini, gamer tidak akan mendapat kinerja yg lebih baik ketimbang GTX 1660 Super, namun justru mendapat resiko kerusakan dari sebuah VGA card tua renta yg kondisinya pastilah sudah penat & lelah. Selain itu gamer yg membeli GTX 1070 sama dengan otomatis mendaftarkan diri sebagai “Sahabat PLN”, karena GTX 1070 adalah Macan Tua yg rakus daya (180-200 watt). Berbeda dengan GTX 1660 Super yg konsumsi dayanya max cuma 120watt saja.

Tampilan Gigabyte GTX 1070 yg dibandingkan kinerjanya dengan GTX 1660 Super

 

Perbandingan kinerja GTX 1660 Super vs GTX 1070

GTX 1070 digunakan sebagai perbandingan, karena ini adalah vga papan atas di era 2018-2019 yg cukup laris & populer, sehingga banyak orang sudah bisa membayangkan kinerjanya.
GTX 1660 Super yg lahir setelahnya, memiliki keunggulan dalam hal konsumsi daya yg jauh lebih hemat, serta kinerja yg lebih baik terutama di game-game baru DirectX 12.
Sebagai perbandingan konsumsi daya, GTX 1660 Super cuma berkisar 120watt saja, sedangkan GTX 1070 berkisar 180watt-200watt, yg artinya juga jauh lebih panas dan bertipikal “Sahabat PLN” alias boros listrik.

Benchmark Sintetik

3D Mark Time Spy

3D Mark  merupakan benchmark legendaris buatan Futuremark yg telah dikenal sejak jaman purba hingga sekarang. TimeSpy adalah benchmark sintetik yg mencerminkan kinerja sebuah VGA card dalam menjalankan game-game baru berbasis DirectX 12

Score benchmark “Graphic Score” Time Spy menunjukkan GTX 1660 Super kinerjanya masih sedikit diatas GTX 1070

GTX 1660 Super = 5993

GTX 1070 = 5983

*Prosesor yg digunakan pengujian: AMD Ryzen 3 3200G (kurang lebih setara Intel Core i3 9100F)

 

Furmark

Furmark merupakan benchmark OpenGL yg murni menguji kinerja raw power GPU, dan perbedaan Prosesor tidak akan membawa pengaruh pada score sama sekali.
Score Furmark menunjukkan bahwa GTX 1660 Super dan GTX 1070 sesungguhnya memiliki kinerja raw power yg sama persis. Namun GTX 1660 Super lebih unggul pada game-game baru (DirectX 12) karena VGA card generasi lawas seprti GTX 1070 memang kurang optimal di DirectX 12.
Furmark tidak bisa dijadikan pencerminan kinerja game pada umumnya, karena kebanyakan game adalah DirectX dan bukan OpenGL.

GTX 1660 Super = 100 fps

GTX 1070 = 100 fps

*Prosesor yg digunakan pengujian: AMD Ryzen 5 3200G (kurang lebih setara Intel Core i3 9100F)

 

Kinerja Video Editing / Encoding / Rendering

Salah satu fungsi VGA card selain untuk Gaming adalah untuk merender video & 3D grafik. Blender adalah aplikasi 3D rendering yg sangat populer dan mampu menggunakan kinerja GPU Nvidia Lupakan Radeon untuk urusan rendering 3D/Video, karena VGA card yg paling kompatibel dengan aplikaasi semacam ini hanyalah VGA card Nvidia

Pengujian menggunakan aplikasi Blender 2.8 dengan scene test BMW27, menujukkan bahwa GTX 1660 Super ternyata sangat jauh mengungguli GTX 1070 secara signifikan. Ini artinya GTX 1660 Super mendukung fitur-fitur terbaru yg tidak dimiliki VGA generasi lawas seperti GTX 1070.

GTX 1660 Super = 94 detik (1:34)

GTX 1070 = 110 detik (1:50)

*Prosesor yg digunakan pengujian: AMD Ryzen 3 3200G (kurang lebih setara Intel Core i3 9100F)

 

Kinerja Mining

Di era mining 2018, idola miner adalah RX 480/580 (dan juga GTX 1070), namun di era mining 2021, semua miner menjatuhkan pilihannya pada GTX 1660 Super 6GB.

GTX 1660 Super 6GB adalah idola utama miner karena 3 alasan ini:

  1. Hashrate yg dihasilkan tinggi (31mhs-35mhs)
  2. Sangat hemat listrik (70watt-90watt)
  3. Harganya murah sehingga lebih cepat balik modal 
  4. Sebagai VGA card kelas mainstream, lebih mudah dijual juga bekasnya ketimbang VGA card kelas atas (sesuai prinsip ekonomi, lebih mudah menjual 1 juta sandal jepit seharga @Rp.1000, ketimbang 1000 sandal branded seharga @Rp.1 juta)

Harga GTX 1660 Super yg murah dan hashrate yg tinggi membuat GTX 1660 Super bahkan lebih diidolakan ketimbang VGA card kelas atas yg hashratenya lebih tinggi namun harganya jauh lebih mahal.
Di era mining, para miner menganggap akan lebih cepat balik modal bila menggunakan GTX 1660 Super.

Sebagai contoh: 2 buah GTX 1660 Super mampu menghasilkan total hashrate yg lebih tinggi (65mhs-70mhs) dan harganya lebih murah ketimbang sebuah RTX 3060Ti/3070 yg hashratenya cuma 60mhs dan harganya lebih mahal ketimbang 2 buah GTX 1660 Super

Hashrate yg dihasilkan GTX 1660 Super pada dasarnya tinggi (32 Mhs) dan bisa lebih tinggi lagi tergantung dari jenis merk memory yg digunakan (dan kemampuan overclock tiap card juga).
GTX 1660 Super yg berpotensi paling tinggi hashratenya biasanya yg memorynya Hynix, kemudian Samsung, setelah itu Micron. Namun konsumsi daya GTX 1660 Super yg menggunakan Samsung sangat rendah dibanding yg lainnya (cuma 69watt-70watt), sehingga seringkali dianggap ideal oleh miner yg memperhatikan penggunaan daya.

GTX 1660 Super (Hynix) = 35 mhs  (92 watt)

GTX 1660 Super (Samsung) = 32 mhs (70 watt)

GTX 1660 Super (Micron) = 31 mhs (89 watt)

RX 480/580 = 30 mhs (130 watt)

GTX 1070  = 26 mhs (130 watt)

* jenis prosesor yg digunakan sama sekali tidak akan berpengaruh pada hashrate

 

Untuk penggunaan mining, GTX 1070 jelas bukan tandingan GTX 1660 Super, karena selain boros listrik (130 watt), hashrate nya pun cenderung lebih rendah (cuma berkisar 26mhs).

RX 580 walaupun hashrate nya lumayan bagus (kisaran 29mhs), namun karena boros listrik (130 watt) dan faktor usia yg tua dan sudah sakit-sakitan, dianggap sudah tak layak lagi dipakai untuk mining di tahun-tahun mendatang. Sedangkan GTX 1660 Super yg hashratenya jelas lebih tinggi, secara usia masih muda belia, irit daya, dan harganya murah pula, tentu masih bisa berlaga lagi sebagai “aset miner” bila siklus mining kembali terulang di tahun mendatang (prediksinya 2024 bila melihat siklus pengulangan sejarah)

 

Kinerja di Game

Secara umum kinerja GTX1660 Super dan GTX 1070 berimbang, ada game dimana GTX 1660 Super unggul dan sebaliknya. Namun GTX 1660 Super cenderung lebih unggul pada game-game keluaran baru (DirectX 12).

Selisih kinerjanya mungkin tidak terasa, namun yg jelas konsumsi listriknya jelas terasa (dan juga temperaturnya). Karena GTX 1660 Super jauh lebih irit listrik dan lebih adem ketimbang GTX 1070.
Di era dimana tarif PLN kian hari kian meroket, GTX 1070 semakin tidak menarik untuk digunakan karena sudah ada GTX 1660 Super yg jauh lebih hemat listrik dengan kinerja setara dan bahkan diatasnya pada game-game baru.

Cyberpunk 2077 (1080p Ultra setting) DirectX 12

GTX 1660 Super = 43 detik

GTX 1070 = 40 fps

 

AC Odyssey (1080p Ultra setting) DirectX 11

GTX 1070 = 49 fps

GTX 1660 Super = 48 fps

 

Red Dead Redemption 2 (1080p Ultra setting) DirectX 12

GTX 1660 Super = 55 fps

GTX 1070 = 53  fps

 

Control  (1080p High setting) DirectX 12

GTX 1660 Super = 65 fps

GTX 1070 = 64 fps

 

Far Cry New Dawn (1080p Ultra) DirectX 11

GTX 1070 = 86 fps

GTX 1660 Super = 83 fps

 

Forsa Horizon 4 (1080p Extreme setting) DirectX 12

GTX 1660 Super = 89 fps

GTX 1070 = 85 fps

 

Shadow of Tomb Raider (1080p High setting) DirectX 12

GTX 1660 Super = 89 fps

GTX 1070 = 89 fps

 

Far Cry 6 (1080p Medium) DirectX 12

GTX 1660 Super = 92 fps

GTX 1070 = 92 fps

 

God of War (1080p Original setting) DirectX 11

GTX 1070 = 94 fps

GTX 1660 Super = 90 fps

 

Forza Horizon 5 (1080p High setting) DirectX 12

GTX 1660 Super = 94 fps

GTX 1070 = 90 fps

 

Apex Legends (1080p High setting) DirectX 11

GTX 1660 Super = 102 fps

GTX 1070 = 91 fps

 

PUBG (1080p High setting) DirectX 11

GTX 1070 = 125 fps

GTX 1660 Super = 124 fps

 

*Prosesor yg digunakan pengujian: AMD Ryzen 5 3600 (kurang lebih setara Intel Core i5 10400)

 

 

Framerate rata-rata GTX 1660 Super & settingan grafis pada game-game berat terbaru di resolusi 1080p

Untuk memberikan gambaran jelas mengenai kinerja GTX 1660 Super yg sudah cukup memuaskan untuk Gaming 1080p @ 60fps ala Playstation 5, berikut ini framerate rata-rata VGA card GTX 1660 Super di game-game DX12 terbaru yg dikenal berat.

Hampir di semua game bahkan bisa melebihi 60 fps yg artinya sudah sangat memuaskan untuk sebuah VGA card yg harganya lebih murah ketimbang PS4, dan mampu menyuguhkan kualitas grafis diatas PS4 dan setara PS5.

Framerate rata-rata 60 fps pada settingan 1080p High adalah sesuatu yg mudah bagi GTX 1660 Super sekalipun pada game-game berat.
Pada settingan kualitas grafis Medium, frameratenya bahkan melewati 100 fps di hampir semua game. Pada setingan kualitas Extreme pun masih bisa mencapai 89 fps pada game balap mobil Forza Horizon 4.

 

CyberPunk 2077 = 67 fps (Medium setting) 43 fps (Ultra setting)

Control = 65 fps (High setting)

Assassin Creed Valhalla = 80 fps (Medium Setting) 43 fps (Ultra setting)

Horizon Zero Dawn = 80fps (Favor preset setting)

Far Cry New Dawn = 83 fps (Ultra setting)

Shadow of Tomb Raider = 89 fps (High setting)

Forza Horizon 4 = 89 fps (Extreme setting)

God of War = 90 fps (Original setting)

Far Cry 6 = 92 fps (Medium setting)

Forza Horizon 5 = 94 fps (High setting)

Red Dead Redemption 2 = 95 fps (Medium setting) 55 fps (Ultra setting)

Apex Legends = 102 fps (High setting)

Hitman 3 = 115 fps (Ultra setting)

Resident Evil 3 = 121 fps (High setting)

*Prosesor yg digunakan pengujian: AMD Ryzen 5 3600 (kurang lebih setara Intel Core i5 10400)

 

Dari angka-angka diatas jelas terbukti bahwa kinerja gaming ala Playstation 5 (1080p @ 60fps), mampu didapatkan pada PC Gaming yg menggunakan GTX 1660 Super.

Dan bila game yg dimainkan adalah game mainstream yg umumnya lebih ringan ketimbang game-game berat diatas, maka GTX 1660 Super bahkan akan terasa Overkill dan lancar jaya di settingan Ultra sekalipun.

 

Akhir tahun 2022 ini adalah saat paling tepat bagi Gamer membangun PC Gaming karena harga VGA sudah balik normal sejak runtuhnya Kerajaan Mining di bulan September ini.

Tahun 2021 yg lalu adalah masa-masa suram bagi kaum PC Gamer karena adanya trend Mining koin kripto telah membuat harga VGA card melonjak 2x-3X lipat, yg membuat VGA card menjadi tak terjangkau oleh para Gamer. Akibat dari itu, membangun PC Gaming yg murah & terjangkau adalah suatu kemustahilan sepanjang tahun 2021-2022.

Gara-gara boming Mining di tahun 2021, GTX 1660S yg harga barunya cuma kisaran Rp.4juta di tahun 2020 bahkan meroket hingga Rp. 8 juta di pertengahan tahun 2021, dan bahkan tembus hingga Rp.11 juta di awal tahun 2022.
Saat itu para gamer hanya bisa meratapi sambil memaki mahalnya harga VGA card.

Sepanjang tahun 2021-2022 yang dilakukan para PC Gamer hanyalah berdoa siang-malam berharap musibah & azab ditimpakan pada Kerajaan Mining.
Hingga akhirnya pada bulan September 2022 kemarin, doa & sumpah serapah para Gamer akhirnya dikabulkan oleh yg maha kuasa.

Pada pertengahan September 2022 kemarin, akhirnya Kerajaan Mining terbakar & runtuh menghujam bumi, dan harga VGA card langsung turun drastis kembali normal ke asalnya.

Runtuhnya Kerajaan Mining disambut dengan sukacita oleh para PC Gamer. Setelah menunggu hampir 2 tahun, kini mereka bisa membeli VGA card dengan harga murah

Keruntuhan Kerajaan Mining disambut dengan sorak sorai & tepuk tangan meriah para PC Gamer, karena harga-harga VGA card kini telah kembali normal seperti tahun 2020 dulu.
GTX 1660 Super kembali ke harga aslinya yg berada di kisaran Rp.3,5-Rp.4juta. Banyak pula GTX 1660 Super yg dijual bekas di kisaran harga Rp.2,7 Juta dan biasanya masih ada garansinya.

Oleh karena itu, pada akhir tahun 2022 ini adalah saat yg tepat bagi PC Gamer untuk membangun PC Gaming atau membeli VGA card, sebelum Kerajaan Mining bangkit kembali dan VGA card menjadi tak terjangkau lagi.

Perlu diingat bahwa bila melihat sejarah yg lalu, bangkit dan matinya Kerajaan Mining itu siklusnya 1,5 tahunan. Dulu Kerajaan Mining bangkit di pertengahan tahun 2017, mencapai puncaknya sepanjang 2018, dan kemudian runtuh total di awal 2019. Sepanjang tahun 2019-2020 Kerajaan Mining bernafas dalam kubur hingga kemudian perlahan mulai bangkit lagi di akhir 2020, mencapai puncak kejayaannya sepanjang tahun 2021, dan runtuh kembali di akhir 2022 ini.

Oleh karena bila melihat sejarah siklus diatas, maka sepanjang akhir 2022 hingga akhir 2023 pasti Kerajaan Mining perlahan mencoba bangkit lagi dan diprediksi mencapai keagungannya kembali di pertengahan 2024 (seperti siklus sejarah yg sudah-sudah).
Harap diingat bahwa ketika Kerajaan Mining mencapai masa puncak kejayaannya, maka para Gamer otomatis akan terlaknat kembali & menangis tersedu-sedu lagi akibat meroketnya harga VGA card hingga 2X-3X lipat. Bila saat itu terjadi, maka perkampungan PC Gamer akan diliputi awan mendung dan sumpah serapah lagi seperti tahun 2021 yg lalu.

Kebangkitan Kerajaan Mining di tahun mendatang sangat bisa & sangat mungkin terjadi jika harga koin yg bisa di-mining (ETC/ERG/RVN/BEAM) mendadak meroket, dan kenaikan harga 5X-10X bagi koin semacam itu bukan sesuatu yg mustahil karena harganya masih murah. Selain itu, kemungkinan kembalinya harga BTC ke kisaran Rp.900 juta seperti di tahun 2021 juga dapat membuat Kerajaan Mining bangkit lagi dari kubur.
Runtuhnya Kerajaan Mining di akhir 2022 memang sudah dimulai sejak anjloknya harga BTC di awal tahun 2022 yg kemudian diakhiri dengan “vonis mati” terhadap Miner yaitu dengan dihentikannya Mining koin ETH pada September 2022.
Namun potensi naiknya lagi harga BTC ataupun adanya koin lain yg harganya meroket di masa depan (misal ETC/ERG/RVN/BEAM) jelas akan membangkitkan lagi Kerajaan Mining. Dan bila itu terjadi, itu akan menjadi petaka yg terulang kembali bagi kaum PC Gamer.

Jadi jangan tunda lagi rencana membangun PC Gaming ataupun membeli VGA card sebelum harga perlahan kembali merangkak seiring kebangkitan Kerajaan Mining di tahun mendatang. Karena umat pemuja & penyembah Kerajaaan Mining pasti juga berdoa siang-malam dan menggelar Ritual sambil merapal mantra & jampi-jampi untuk membangkitkan lagi Kerajaan Mining dari dalam kubur.

Karena memang begitulah siklus naik-turunnya era Kerajaan Mining, dan itu sudah terbukti dalam siklus sejarah Mining era tahun-tahun sebelumnya yg pastinya akan terulang lagi di tahun-tahun mendatang.

Harap dicamkan bahwa “siklus naik-turun” adalah permainan para Dewa-Dewa “invisible hand”.
Dewa-dewa telah bersabda: “Tidak bakal ada yg turun selamanya, dan tidak bakal ada pula yg naik selamanya”.
Semua yg naik pasti akan turun, dan semua yg turun pasti akan naik. Karena Dewa-Dewa dunia memang berkehendak demikian.
Oleh karena itu yg perlu diperhatikan para Gamer adalah memperhatikan siklus yg “Akan & Telah digariskan” oleh para Dewa-Dewa dunia, sehingga PC Gamer bisa membeli VGA card atapun merakit PC Gaming di moment yg tepat (harga murah) seperti sekarang ini.

Budz Kay
REVIEWLAND.COM

4 Comments to "Merakit PC Gaming cuma Rp.5jutaan ala Playstation 5 dengan GTX 1660 Super yg kinerjanya diatas VGA legendaris GTX 1070"

  1. firman says:

    gan tesnya koq pk proc ryzen 3600, bukan Intel Core i3 9100F/10100F atau AMD Ryzen 3 3200G/3100

    • budzkay says:

      Tesnya ada yg pake Ryzen 3 3200G dan Ryzen 5 3600. Pengujian pake Ryzen 5 3600 gunanya untuk menunjukkan selisih kinerja antara GTX 1660S dan GTX 1070 dengan menghilangkan kemungkinan adanya bottleneck di CPU. Karena kalau pengujian di game pakai CPU pelan sekelas Ryzen 3 3200G / Core i3 9100F/10100F maka berpotensi terjadi bottleneck di CPU yg mengakibatkan tidak adanya selisih kinerja game antara GTX 1660S dan GTX 1070 karena terlimit prosesor yg pelan.
      Mengenai penurunan kinerja di game antara menggunakan Ryzen 5 3600 dan Ryzen 3 3200G tidak terlalu banyak cuma berkisar 5 fps saja atau bahkan tidak ada jika digunakan setingan grafis rata kanan (ultra/extreme). Karena pada setingan grafis rata kanan kanan, bottlenecknya berpotensi pindah ke GPU/videocard sehingga perbedaan kecepatan CPU jadi makin tidak berpengaruh di game.

  2. Firman says:

    om mw tanya, baru beli bekas gigabyte 1660 super di set suhu/temp limit nya 70c pk afterburner, power limit nya link on jd 70%.

    TDP nya otomatis ikut jd di bawah 90w dan kadang clock speed nya 1700-1800mhz, apakah kira2 aman.

    • budzkay says:

      Kalau Power Limit diturunkan jadi 70% otomatis kinerja juga jadi turun, tapi tempertaur juga jadi lebih adem dan konsumsi listrik jadi lebih irit. Malah aman dan makin awet, tapi kinerja jadi kurang optimal karena dibatasi kinerjanya (setingan default seharusnya PL 100%). Ibarat punya mobil balap tapi tiap hari cuma dipake jalan santai.
      Biasanya PL 70% digunakan oleh miner, karena VGAnya mereka genjot nyala terus nonstop jadi harus adem & hemat listrik. Tapi kalau untuk gamer sebaiknya PL 100% agar optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Review Gadget & Teknologi

Review SmartphoneReview Camera & LensaReview Console & Portable Gaming         The Eye of RE         Review PC & LaptopReview PC & LaptopReview PC & Laptop

"In Hoc Signo Vides"
Behold The Eye of RE